Ini adalah hari pertama gue MOS di SMA Negeri 1 Tenggarong, gue nggak tau kejutan apa atau kejahilan apa yang menerkam gue nantinya. Gue mempersiapkan diri dalam menempuhnya hingga selesai, terlebih-lebih mental harus dipersiapkan. MOS hari pertama diawali dengan upacara bendera bagi semua calon siswa/siswi SMAN 1 Tenggarong. Seusai upacara bendera, ternyata cuaca tidak mendukung untuk dilaksanakannya MOS outdoor. MOS tetep berlangsung didalam kelas. Pada saat itu kelas gue bernama ''Orions'' X-1. Kakak-kakak senior atau lebih tepatnya Korlas, menjelaskan apa dan bagaimana SMAN 1 Tenggarong.
Mereka memperkenalkan diri mereka didepan kami semua. Diantaranya ada yang bernama kak Dinda, orangnya baik, murah senyum, kak Kokom orangnya pendiem, kak hikma orangnya tegas. Tiba-tiba terdengar dari samping kelas suara hentakan sepatu yang keras disertai suara yang lantang, seseorang itu masuk ke kelas gue dengan mimik yang nggak bersahabat (baca : jutek) ia mengepalkan penggaris di tangan kanannya yang berukuran 60cm, dan dia bernama kak Aldi. Dikelas gue kalo dia ngomong teriak mulu, nada suaranya seperti ditinggikan 7 oktaf. Kami diajarkan bagimana beretika yang baik, seperti memberi salam kepada guru, dan tidak segan menegur kakak-kakak senior.
Dari sekian banyak populasi kakak-kakak osis yang nge-MOS, yang baik cuman minoritas, cielah namanya juga MOS -_- gue sih mikirnya mereka pada over tempramen. Yang paling gue keki tuh kakak-kakak yang pake bet warna merah, divisi rahwana. Aturan No.1 yang gue ingat pas MOS tuh ; ''Junior selalu salah, senior selalu benar''
Mereka juga merazia semua hp yang ada dikelas, selai itu mereka juga mengeluarkan maklumat bahwa semua barang yang ada didalam tas musti dikeluarkan. Yang nggak gue kepengen terjadi pada saat itu akhirnya terjadi, gue ketahuan bawa parfum. Gue udah cepet-cepet masukin tuh parfum ke saku gue, eh gue kalah cepet sama mata kakaknya. Dia menghampiri gue dengan mimik sinis. ''Wah mokad gue" gumam gue dalam hati. Beberapa diantaranya juga menghampiri gue. ''Keluarkan yang kamu masukan didalam saku mu!!'' ucap salah satu diantara mereka dengan nada tegas yang meninggi. Dengan berat hati gue ngeluarin parfum yang bersembunyi dibalik saku gue dengan gerakan slow motion. Silih berganti mereka mengejek, mencemooh, bahkan mereka ngerjain gue dengan mengikatkan parfum itu pake tali, lalu menggantungkannya di leher gue. Entah mengapa pada saat itu gue merasa orang paling memalukan dikelas.
MOS masih berlanjut siang hari, sebelum pulang di kasih tau apa-apa aja yang dibawa pas siang nanti. Nyiapin label nama, pita, dll. Gue pulang kerumah dengan tergesa gesa nyari bahan-bahan yang diperlukan, gue sempetin sarapan buat ada tenaga pas nanti mos. Sampe di kelas disuruh nyatet lagu, Siapa suruh masuk smansa, Pisang dan kue, Mars Smansa, Tong-tong, Salam OSIS, Salam Smansa, serta iyel-iyel kelas kami. Mereka ngajarin bagaimana nyaiin tuh lagu-lagu dengan bener.
Sekitar jam 4 sore, latihan baris-berbaris di lapangan sekolah. Jujur aja gue nggak ngerti baris berbaris, gerak jalan aja gue kek robot -_-. Panas terik, tak hentinya peluh menyucur seperti butiran jangung pas latihan baris-berbaris. Selanjutnya kami menyanyikan iyel-iyel kelas masing-masing, tenggorokan gue udah kering kerontang, nyanyiin tuh lagu, wajar aja gue udah capek dikombinasi'in sama haus.
Iyel-iyel kelas gue :
Hai kawan semua
Kenalkan kami
Sepuluh satu
Gugus orions
Kami anak smansa
Dari sepuluh satu
Siap di didik oleh OSIS & MPK
Ayo... ayo semua
Lihatlah kami
Waw... gugus orions
lalala...
Kami sepuluh satu sayang smansa
*Lagu di atas ciptaan kakak korlas X-1, dinyanyiin pake nada lagu Doraemon*
Akhirnya MOS hari pertama pun kelar, perasaan lega menyertai perjalanan menuju rumah. Ayo semangat Maulana!! MOS tinggal 2 hari lagi!! Gue berdoa kepada Allah semoga diberi kesabaran dan kekuatan dalam melewati MOS hari-hari berikutnya, semoga lancar, semoga...
0 komentar:
Posting Komentar